
وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا
««•»»
wakaana lahu tsamarun faqaala lishaahibihi wahuwa yuhaawiruhu anaa aktsaru minka maalan wa-a'azzu nafaraan
««•»»
Dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mu'min) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
««•»»
He had abundant fruits, so he said to his companion, as he conversed with him: ‘I have more wealth than you, and am stronger with respect to numbers.’[1]
[1] That is, with respect to the number of servants and attendants and the size of family and clan.
««•»»Kemudian Allah SWT menjelaskan lagi dalam ayat ini bahwa orang itu masih memiliki kekayaan lainnya seperti harta perdagangan emas, perak dan lain-lainnya yang diperolehnya dari penjualan hasil-hasil kebun dan ladang-ladang seperti anggur dan kurma. Benar-benarlah Qurtus berada dalam kehidupan yang mewah, dengan harta kekayaan yang melimpah ruah dan memiliki khadam-khadam, buruh-buruh dan pengawal-pengawal yang berjumlah besar. Keadaan yang demikian membuat dirinya sombong dan ingkar kepada Tuhan yang memberikan nikmat kebahagiaan itu kepadanya. Berkatalah dia kepada temannya yang beriman kepada Allah dan hari berbangkit: "Aku lebih banyak punya harta daripada kamu, sebagaimana kamu saksikan dan pengikut-pengikutku lebih banyak. Sewaktu-waktu mereka siap mempertahankan diriku dan keluargaku dari musuh-musuhku dan memelihara serta membela hartaku". Dengan perkataannya ini dia mengisyaratkan bahwa seseorang dapat hidup bahagia dan jaya tanpa beriman kepada Tuhan Seru Sekalian Alam.
Dia beranggapan bahwa segala kejayaan yang dimilikinya dan segala kenikmatan yang diperolehnya semata-mata berkat kemampuan dirinya. Tiada Tuhan yang dia rasakan turut membantu dan memberi Rezeki dan kenikmatan kepadanya.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan dia mempunyai) di samping kedua kebun itu (buah-buahan yang banyak) lafal Tsamarun atau Tsumurun atau Tsumrun adalah bentuk jamak dari kata Tsamratun; keadaannya sama dengan lafal Syajaratun dan Syajarun, atau Khasyabatun dan Khasyabun, atau Badanatun dan Badanun (maka ia berkata kepada kawannya) yang mukmin (ketika ia bercakap-cakap dengan dia) seraya membanggakan miliknya, "(Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat)" keluargaku lebih kuat.
««•»»
And he had, together with his two gardens, fruit (read thamar, thumur, or thumr, [all of which constitute] the plural of thamra, [sing.] ‘a fruit’, similar [in pattern] to shajara [pl.] shajar, khashaba [pl.] khushb, or badana [pl.] budn) and he said to his companion, the believer, as he conversed with him, boasting before him: ‘I have more wealth than you and am stronger in respect of men’, in respect of clansmen.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Imam Hakim dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa orang-orang Quraisy berkata kepada orang-orang Yahudi, "Berikanlah kepada kami sesuatu untuk kami tanyakan kepada lelaki ini (Nabi Muhammad)". Lalu orang-orang Yahudi itu berkata, "Tanyakanlah kepadanya tentang roh", lalu orang-orang Quraisy menanyakan kepada Nabi saw. maka turunlah firman-Nya, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, 'Roh itu termasuk urusan Rabbku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit.'"
(QS. Al Israa' [17]:85).
Di kala itu juga orang-orang Yahudi berkata, "Kami telah diberi ilmu yang banyak. Kami telah diberi kitab Taurat; barang siapa yang diberi kitab Taurat, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak." Maka turunlah firman-Nya menyanggah perkataan mereka, yaitu, "Katakanlah, 'Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Rabbku.'"
(QS. Al Kahfi [18]:109).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 33]•[AYAT 35]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
34of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#18:34
•[AYAT 33]•[AYAT 35]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
34of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#18:34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar