
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.
««•»»
Surah Al Kahfi 1
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا
««•»»
alhamdu lillaahi alladzii anzala 'alaa 'abdihi alkitaaba walam yaj'al lahu 'iwajaan
««•»»
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan {871} di dalamnya;
{871} Tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
««•»»All praise belongs to Allah, who has sent down the Book to His servant and did not let any crookedness be in it,
««•»»
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala memuji dirinya, sebab Dialah yang menurunkan Kitab Suci Alquran kepada Rasul saw, sedang Alquran itu adalah nikmat yang besar yang dianugerahkan Nya kepada umat manusia penghuni bumi ini.
Bukankah Alquran itu yang mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya yang cerah? Alquran dijadikan Nya sebagai pedoman lurus dan jelas, lagi tidak terdapat padanya kesimpang siuran yang meragukan bahwa dia memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus.
Bagian yang satu dari Alquran itu membenarkan dan mengukuhkan bagian yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan. Nabi Muhammad saw sebagai seorang yang diserahi tugas untuk menerima amanat Nya membawa Alquran itu kepada umat manusia, disebut dalam ayat ini dengan kata "hamba Nya" adalah untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya, dan mengandung pula pengertian bahwa Muhammad yang menjadi utusan Allah Rabbul Alamin, tidak sebagaimana pandangan orang Nasrani terhadap Nabi Isa Alaihis Salam.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Segala puji) Memuji ialah menyifati dengan yang baik, yang tetap (bagi Allah) Maha Tinggi Dia. Apakah yang dimaksud dengan Alhamdulillah ini bersifat pemberitahuan untuk diimani, atau dimaksudkan hanya untuk memuji kepada-Nya belaka, atau dimaksudkan untuk keduanya. Memang di dalam menanggapi masalah ini ada beberapa hipotesis, akan tetapi yang lebih banyak mengandung faedah adalah pendapat yang ketiga, yaitu untuk diimani dan sekaligus sebagai pujian kepada-Nya (yang telah menurunkan kepada hamba-Nya) yaitu Nabi Muhammad (Al-Kitab) Alquran (dan Dia tidak menjadikan padanya) di dalam Alquran (kebengkokan) perselisihan atau pertentangan. Jumlah kalimat Walam yaj'al lahu 'iwajan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan daripada lafal Al-Kitab.
««•»»
Praise — which is the attribution [to a person] of that which is beautiful — is established [as something that], belongs to God [alone], exalted be He. Now, is the intention here to point this out for the purpose of believing in it, or to praise [God] thereby, or both? All are possibilities, the most profitable of which is [to understand] the third [as being the intention behind this statement]; Who has revealed to His servant, Muhammad (s), the Book, the Qur’ān, and has not allowed for it, that is, [He has not allowed that there be] in it, any crookedness, [any] variance or contradiction (the [last] sentence [wa-lam yaj‘al lahu ‘iwajan] is a circumstantial qualifier referring to al-kitāb, ‘the Book’);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 2]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#18:1
Praise — which is the attribution [to a person] of that which is beautiful — is established [as something that], belongs to God [alone], exalted be He. Now, is the intention here to point this out for the purpose of believing in it, or to praise [God] thereby, or both? All are possibilities, the most profitable of which is [to understand] the third [as being the intention behind this statement]; Who has revealed to His servant, Muhammad (s), the Book, the Qur’ān, and has not allowed for it, that is, [He has not allowed that there be] in it, any crookedness, [any] variance or contradiction (the [last] sentence [wa-lam yaj‘al lahu ‘iwajan] is a circumstantial qualifier referring to al-kitāb, ‘the Book’);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 2]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#18:1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar