Selasa, 17 Februari 2015

[018] Al Kahfi Ayat 005

««•»»
Surah Al Kahfi 5

مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
««•»»
maa lahum bihi min 'ilmin walaa li-aabaa-ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna illaa kadzibaan
««•»»
Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
««•»»
They do not have any knowledge of that, nor did their fathers. Monstrous is the utterance that comes out of their mouths, and they say nothing but a lie.
««•»»

Anggapan mereka bahwa Tuhan mempunyai putra, sama sekali tidak didasarkan atas pengetahuan dan keyakinan mereka sendiri, tetapi didasarkan atas persangkaan yang tidak benar. Mereka hanyalah bertaklid buta kepada nenek moyang mereka, padahal nenek moyang mereka itu juga tidak mempunyai pengetahuan dan keyakinan tentang kepercayaan yang demikian itu.

Sungguh terlalu jelek ucapan mereka itu. Ucapan itu tidak lahir dari pikiran yang sehat, tetapi keluar dari mulut mereka yang lancang. Allah menegaskan apa yang diucapkan mereka itu adalah kekafiran yang sangat besar, karena tidak didasarkan atas keyakinan, dan tidak patut diucapkan oleh seseorang manusia. Kelancangan mereka mengucapkan kalimat kafir itu ditegaskan Allah sebagai suatu kebohongan semata-mata, yang demikian tidak mengandung kebenaran.

Kepada mereka ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala memperingatkan Rasul untuk memerintahkan kepada umatnya supaya kembali kepada agama tauhid, sebagaimana yang diajarkan Alquran.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah..."
(Q.S. Ali Imran [3]:64)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tiadalah mereka dengannya) dengan perkataan tersebut (mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka) sebelum mereka yang juga mengatakan hal yang sama. (Alangkah jeleknya) alangkah besar dosanya (kata-kata yang keluar dari mulut mereka) lafal Kalimatan berkedudukan menjadi Tamyiz yang maknanya menafsirkan pengertian Dhamir yang dimubhamkan, sedangkan subjek yang dicelanya tidak disebutkan, yaitu perkataan mereka yang tadi. (Tiada Lain) (mereka mengatakan) hal tersebut (hanyalah) perkataan (yang dusta belaka).
««•»»
They do not have, in this, in this saying, any knowledge, nor did their fathers, before them, who [also] used to say this. Dreadful, grave, is the word that comes out of their mouths (kalimatan, ‘word’, is for specification and it explains the unidentified [feminine] person [of the verb, kaburat, ‘dreadful’]; and that which is the object of censure has been omitted, and that is their above-mentioned saying [that God has taken a son]). They speak nothing, thereby, but, an utterance of, lies.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#18:5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar