
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
««•»»
tsumma ba'atsnaahum lina'lama ayyu alhizbayni ahsaa limaa labitsuu amadaan
««•»»
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu {874} yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu)
{874} Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
««•»»Then We aroused them that We might know which of the two groups better reckoned the period they had stayed.
««•»»
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa sesudah mereka tidur dalam gua itu selang beberapa lamanya, maka Allah membangunkan mereka. Pendengaran mereka dipulihkan kembali oleh Allah SWT. Sewaktu seseorang penggembala kambing menggempur dinding batu yang menutup mulut gua itu, maka suara reruntuhan itu terdengar oleh mereka, dan terbangunlah mereka setelah tidur berabad-abad lamanya. Dan dengan demikian, Allah SWT mengetahui mana di antara dua golongan yang berselisih itu dapat menghitung dengan tepat berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
Tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidaklah mengetahui secara pasti berapa 1ama mereka tinggal dalam gua itu, lalu mereka mengakui bahwa Tuhanlah yang memelihara tubuh mereka sehingga tidak hancur, dan mereka bertambah yakin akan kesempurnaan kekuasaan Tuhan serta ilmu-Nya. Oleh karena itu, dengan peristiwa yang mereka alami itu mereka dapat merenungkan tentang perkara hari kiamat. Bagi orang-orang yang beriman pada zaman itu, peristiwa itu menambah teguhnya iman mereka, sedang terhadap orang kafir peristiwa itu menjadi bukti nyata bagi kekuasaan Tuhan.
Bermacam-macam pendapat ahli tafsir dalam menjelaskan maksud dari kata "dua golongan" dalam ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua golongan itu ialah golongan pertama adalah para pemuda penghuni gua itu, dan golongan kedua adalah penduduk kota yang mengetahui sejarah menghilangnya pemuda-pemuda itu.
Ada yang mengatakan kedua golongan yang berselisih pendapat itu ialah para pemuda itu dengan raja-raja yang memerintah silih berganti di negeri Afasus itu. Banyak lagi pendapat-pendapat yang lain. Tetapi pendapat lain yang mendekati kebenaran ialah mengatakan bahwa kedua golongan itu adalah pemuda-pemuda penghuni gua itu sendiri. Setelah mereka bangun dan tidur, mereka saling bertanya satu sama lain. Sebagian mengatakan: "Kita tinggal dalam gua ini sehari atau setengah hari". Sebagian yang lain mengatakan Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kamu tinggal dalam gua ini"
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Kemudian Kami bangunkan mereka) Kami buat mereka bangun (agar Kami mengetahui) menyaksikan secara nyata (manakah di antara kedua golongan itu) di antara kedua kelompok yang memperselisihkan tentang lamanya mereka tinggal di dalam gua itu (yang lebih tepat) lebih cocok, lafal Ahshaa ini berwazan Af`ala (mengenai diamnya mereka dalam gua itu) tentang tinggalnya mereka. Lafal `Lima Labitsuu` berta`alluq kepada lafal berikutnya (yakni masanya) batas waktunya.
««•»»
Then We aroused them, We awakened them, that We might know, a knowledge of direct vision, which of the two parties, the two groups in disagreement over the length of their stay [in the cave], was better in calculating (ahsā is [of the pattern] of af‘al, meaning ‘more precise’]) what they had tarried (li-mā labithū is semantically connected to the following) in [terms of the] length of time (amadan, [in the accusative] denotes purpose).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 11]•[AYAT 13]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#18:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar