Jumat, 27 Maret 2015

[018] Al Kahfi Ayat 015

««•»»
Surah Al Kahfi 15

هَؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
««•»»
haaulaa-i qawmunaa ittakhadzuu min duunihi aalihatan lawlaa ya/tuuna 'alayhim bisulthaanin bayyinin faman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadzibaan
««•»»
Daum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
««•»»
These—our people— have taken gods besides Him. Why do they not bring any clear authority touching them? So who is a greater wrongdoer than he who fabricates a lie against Allah?
««•»»

Kemudian dalam ayat ini, Allah SWT menceritakan percakapan pemuda-pemuda itu antara mereka sendiri. Mereka mengatakan bahwa kaum mereka yang di bawah kekuasaan Decyanus itu meskipun mereka lebih tua, banyak pengalaman, namun mereka menyekutukan Tuhan juga tanpa mempergunakan akal pikiran mereka. Mengapa mereka tidak mengemukakan atasan yang benar, atau bukti yang kuat dan jelas untuk memperkuat kebenaran apa yang mereka katakan dan percayai itu. Pemuda-pemuda itu menyatakan bahwa kaum mereka itu sebenarnya berbuat sebagaimana anak-anak remaja itu, mereka telah menunjukkan bukti-bukti kebenaran agama yang mereka anut.

Selanjutnya anak-anak muda itu menyatakan bahwa tidak ada suatu kelaliman yang lebih besar kecuali kelaliman orang yang berbuat dusta terhadap Allah seperti: orang yang mengatakan Tuhan itu mempunyai sekutu. Kaum mereka itu telah mempersamakan martabat berhala-berhala dengan martabat Tuhan yang tinggi, tetapi mereka tidak dapat memberikan atasan yang benar, pada hal suatu agama seharusnya berdasarkan kepercayaan atau hujah atau atasan yang benar. Mereka mengada-adakan nama-nama untuk sebutan-sebutan untuk Tuhan itu, hanyalah menurut hawa nafsu mereka saja.

Firman Allah SWT:
إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk mereka dari Tuhan mereka.
(QS. An Najm [53]:23)

Nama-nama yang diberikan kepada sekutu-sekutu Tuhan itu bermacam-macam seperti Al Lata, Al Manat, Al Uzza, yaitu nama-nama untuk berhala-berhala yang diberikan oleh orang-orang Arab jahiliah. Atau nama lain seperti Tuhan putra, Sukma Sejati, dan lain-lain sebagainya, yang dikenal dalam kalangan bangsa-bangsa lain.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka) lafal `Haaulaa-i` berkedudukan menjadi Mubtada (kaum kami ini) menjadi Athaf Bayan (telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan. Mengapa tidak) (mereka mengemukakan atas perbuatan mereka itu) atas penyembahan yang mereka lakukan itu (alasan yang terang?) hujah yang jelas. (Siapakah yang lebih zalim) maksudnya tidak ada seorang pun yang lebih zalim (daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?) yaitu dengan menisbatkan sekutu kepada Allah swt. Lalu sebagian di antara pemuda itu berkata kepada sebagian yang lain:
««•»»
These (hā’ūlā’ is the subject [of the sentence]) our people (qawmunā is an explicative supplement [to the subject]) have taken gods besides Him. Why [if what they claim is true] do they not bring some clear warrant, some manifest argument, regarding them? regarding worship of these [idols]. And who does greater wrong — in other words, no one does greater wrong — than he who invents a lie against God?, by ascribing partners to Him, exalted be He. Some among the youths said to the others:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of110
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=18&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#18:15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar